Selasa, 03 Desember 2019

PENGANTAR

Allah dalam Dirinya sendiri sempurna dan bahagia tanpa batas. Berdasarkan keputusan-Nya yang dibuat karena kebaikan semata-mata, Ia telah menciptakan manusia dengan kehendak bebas, supaya manusia itu dapat mengambil bagian dalam kehidupan-Nya yang bahagia. Karena itu, pada setiap saat dan di mana-mana Ia dekat dengan manusia. Ia memanggil manusia dan menolongnya untuk mencari-Nya, untuk mengenal-Nya, dan untuk mencintai - Nya dengan segala kekuatannya. Ia memanggil semua manusia yang sudah tercerai-berai satu dari yang lain oleh dosa ke dalam kesatuan keluarga-Nya, Gereja. Ia melakukan seluruh usaha itu dengan perantaraan Putera-Nya, yang telah Ia utus sebagai Penebus dan Juru Selamat, ketika genap waktunya. Dalam Dia dan oleh Dia Allah memanggil manusia supaya menjadi anak-anak-Nya dalam Roh Kudus, dan dengan demikian mewarisi kehidupan-Nya yang bahagia. (KGK 1)
 
Melalui kehendak bebas yang diberikan oleh Allah pada manusia, manusia bebas bersikap menggunakannya untuk menentukan pilihannya dalam menolah dunia dan seisinya serta terutama dalam menjalin Relasi dengan Allah.
 
Kehendak bebas atau kebebasan sikap diartikan sebagai sikap bebas tanpa paksaan atau dipaksa oleh pihak lain, dalam menentukan pilihan yang terbaik berdasarkan suara hatinya. Suara hati diyakini sebagai suara Allah, yang sedang berbicara dan mengarahkan orang pada kebaikan dan kebenaran dan juga mampu membedakan yang baik dan yang jahat. Suara hati sangat berperan dalam menentukan jati diri seseorang, sejauh orang tersebut mau dan mampu mendengarkan sura hatinya. Maka berdasarkan suara hati setiap orang BEBAS memlilih yang paling baik dan benar bagi diri dan kehidupannya, termasuk dalam memlih agama atau kepercayaan yang dianutnya. Sehingga Jelas bahwa agama dan kepercayaan yang dianut dan dihayati ini sungguh-sungguh pilihannya sendiri, bukan karena terpaksa terlebih-lebih dipaksa oleh orang lain.
 
Setiap orang yang di sapa oleh Allah menanggapinya dengan iman, yang terungkap lewat agama dan kepercayaan. Demikan halnya dengan orang beriman Katolik, mempunyai iman kepada Yesus Kristus, melalui agama katolik. Maka dengan menyebutnya beriman katolik berarti orang itu percaya dan beriman seutuhnya kepada Yesus Kristus, sebab Dialah yang menjadi "Jalan, Kebenaran dan Hidup" (Yoh 14:6).
 
Bagaimana menjadi, beriman Katolik serta beragama Katolik

kita kembali kepada Kehendak bebas yang Allah berikan kepada setiap umat-Nya untuk memilih agama dan kepercayaan yang akan dijalaninya. Demikian halnya menjadi Katolik, beriman katolik dan beragama katolik, bukanlah suatu keterpaksaan atau dipaksa oleh orang lain. Lewat dunia maya ini, kami menyajikan langkah-langkah yang harus diikuti oleh setiap orang yang menggunakan kehendak bebasnya akan memilih menjadi katolik, beriman katolik, beragama Katolik. 

Semoga lewat dunia maya ini bisa menjadi gambaran dan jawaban bagi mereka yang terpanggil dan menjawab kehendak bebasnya dalam memilih menjadi katolik, beriman katolik, beragama Katolik.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar