Allah
dalam Dirinya sendiri sempurna dan bahagia tanpa batas. Berdasarkan
keputusan-Nya yang dibuat karena kebaikan semata-mata, Ia telah
menciptakan manusia dengan kehendak bebas, supaya manusia itu dapat
mengambil bagian dalam kehidupan-Nya yang bahagia. Karena itu, pada
setiap saat dan di mana-mana Ia dekat dengan manusia. Ia memanggil manusia dan menolongnya untuk mencari-Nya,
untuk mengenal-Nya, dan untuk mencintai - Nya dengan segala
kekuatannya. Ia memanggil semua manusia yang sudah tercerai-berai satu
dari yang lain oleh dosa ke dalam kesatuan keluarga-Nya, Gereja. Ia
melakukan seluruh usaha itu dengan perantaraan Putera-Nya, yang telah
Ia utus sebagai Penebus dan Juru
Selamat, ketika genap waktunya. Dalam Dia dan oleh Dia Allah memanggil
manusia supaya menjadi anak-anak-Nya dalam Roh Kudus, dan dengan
demikian mewarisi kehidupan-Nya yang bahagia. (KGK 1)
Melalui kehendak bebas yang diberikan oleh Allah pada manusia, manusia
bebas bersikap menggunakannya untuk menentukan pilihannya dalam menolah
dunia dan seisinya serta terutama dalam menjalin Relasi dengan Allah.
Kehendak
bebas atau kebebasan sikap diartikan sebagai sikap bebas tanpa paksaan
atau dipaksa oleh pihak lain, dalam menentukan pilihan yang terbaik
berdasarkan suara hatinya. Suara hati diyakini sebagai suara Allah, yang
sedang berbicara dan mengarahkan orang pada kebaikan dan kebenaran dan
juga mampu membedakan yang baik dan yang jahat. Suara hati sangat
berperan dalam menentukan jati diri seseorang, sejauh orang tersebut mau
dan mampu mendengarkan sura hatinya. Maka berdasarkan suara hati setiap
orang BEBAS memlilih yang paling baik dan benar bagi diri dan
kehidupannya, termasuk dalam memlih agama atau kepercayaan yang
dianutnya. Sehingga Jelas bahwa agama dan kepercayaan yang dianut dan
dihayati ini sungguh-sungguh pilihannya sendiri, bukan karena terpaksa
terlebih-lebih dipaksa oleh orang lain.
Setiap orang
yang di sapa oleh Allah menanggapinya dengan iman, yang terungkap lewat
agama dan kepercayaan. Demikan halnya dengan orang beriman Katolik,
mempunyai iman kepada Yesus Kristus, melalui agama katolik. Maka dengan
menyebutnya beriman katolik berarti orang itu percaya dan beriman
seutuhnya kepada Yesus Kristus, sebab Dialah yang menjadi "Jalan,
Kebenaran dan Hidup" (Yoh 14:6).
Bagaimana menjadi, beriman Katolik serta beragama Katolik
kita kembali
kepada Kehendak bebas yang Allah berikan kepada setiap umat-Nya untuk
memilih agama dan kepercayaan yang akan dijalaninya. Demikian halnya
menjadi Katolik, beriman katolik dan beragama katolik, bukanlah suatu
keterpaksaan atau dipaksa oleh orang lain. Lewat dunia maya ini, kami
menyajikan langkah-langkah yang harus diikuti oleh setiap orang yang
menggunakan kehendak bebasnya akan memilih menjadi katolik, beriman
katolik, beragama Katolik.
Semoga lewat
dunia maya ini bisa menjadi gambaran dan jawaban bagi mereka yang
terpanggil dan menjawab kehendak bebasnya dalam memilih menjadi katolik,
beriman katolik, beragama Katolik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar