Selasa, 03 Desember 2019

MENJADI KATOLIK

Menjadi Katolik, beriman katolik, beragama katolik atau beriman kepada Yesus Kristus berarti orang diajak untuk mengambil sikap tertentu dalam diri dan kehidupannya, dengan cara meninggalkan dunianya yang lama dan berani untuk mengarahkan hidup dalam dunia baru. Menjadi Katolik tidak hanya hidup baru dengan agama Katolik dan ajaran Katolik, tetapi menjadi manusia yang sungguh-sungguh baru. Menjadi orang beriman Katolik berarti menjadi percaya dan menyerahkan dirinya secara utuh dan penuh kepada Yesus Kristus
 
"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang" (2Kor 5:17) 

Bagi orang yang telah menanggapi panggilan bebas yang diberikan oleh Allah, dan memilih untuk menjadi Katolik, beriman Katolik dan beragama katolik harus menempuh proses pembelajaran terlebih dahulu sebelum menjadi warga Geraja katolik secara penuh.
Berikut Tahapan yang harus ditempuh/dijalani bagi mereka yang terpanggil untuk mengikuti Yesus Krisuts lewat Gereja Katolik.
  • Masa Praketekumenat
    Tujuan dari masa prakatekumenat ini agar para simpatisan malaui berkenalan dengan Gereja Katolik, Yesus Kristus, Iman dan cara Hidup Katolik. dimana masa ini ditutup dengan tahap pertama yaitu dengan upacara penerimaan Katekumen.
  • Masa katekumenat
    Pada masa katekumenat (calon baptis) praktis sudah berhubungan dengan Gereja, bahkan sudah termasuk keluarga Kristus. Dalam masa ini para katekument (calon baptis) semakin mendapat kesempatan lebih banyak dalam pembelajaran pokok-pokok iman katolik dan lebih meningkatkan hidupnya sebagai orang katolik. Masa ini ditutup denga tahap kedua yaitu upacara penerimaan calon Baptis.
  • Masa persiapan Terakhir
    Masa ini disebut juga masa penyucian dan penerangan, dimana masa ini ditutup dengan tahapa ketiga yaitu dengan upacara penerimaan sakramen baptis/inisiasi (tergantung paroki-paroki ybs). (pada kebijakan tertentu materi mistagogi diberikan terlebih dahulu) sebelum diterimakan sakramen baptis/inisiasi kepada peserta (katekument)
  • Masa Mistagogi
    mengingat setelah pembatisan belum berarti orang katolik tersebut sudah memahami semua rahasia iman katolik, juga belum sepenuhnya mantap sebagai orang katolik, maka masih perlu disediakan sejumlah bahan lanjutan yaitu mistagogi. Masa Mistagogi ditutup dengan rekoleksi pendalaman iman
Isi dari tahap dan masa pembelajaran biasanya disesuaikan dengan kebijakan dari masing-masing keuskupan. Kadang kala masa persiapan terakhir juga di berikan pemantapan materi pemahaman iman dalam Misatagogi. dan masa misatagogi ditutup dengan rekoleksi

berikut ilustrasi dari empat masa dan tiga tahap dalam proses menjadi Katolik.

PENGANTAR

Allah dalam Dirinya sendiri sempurna dan bahagia tanpa batas. Berdasarkan keputusan-Nya yang dibuat karena kebaikan semata-mata, Ia telah menciptakan manusia dengan kehendak bebas, supaya manusia itu dapat mengambil bagian dalam kehidupan-Nya yang bahagia. Karena itu, pada setiap saat dan di mana-mana Ia dekat dengan manusia. Ia memanggil manusia dan menolongnya untuk mencari-Nya, untuk mengenal-Nya, dan untuk mencintai - Nya dengan segala kekuatannya. Ia memanggil semua manusia yang sudah tercerai-berai satu dari yang lain oleh dosa ke dalam kesatuan keluarga-Nya, Gereja. Ia melakukan seluruh usaha itu dengan perantaraan Putera-Nya, yang telah Ia utus sebagai Penebus dan Juru Selamat, ketika genap waktunya. Dalam Dia dan oleh Dia Allah memanggil manusia supaya menjadi anak-anak-Nya dalam Roh Kudus, dan dengan demikian mewarisi kehidupan-Nya yang bahagia. (KGK 1)
 
Melalui kehendak bebas yang diberikan oleh Allah pada manusia, manusia bebas bersikap menggunakannya untuk menentukan pilihannya dalam menolah dunia dan seisinya serta terutama dalam menjalin Relasi dengan Allah.
 
Kehendak bebas atau kebebasan sikap diartikan sebagai sikap bebas tanpa paksaan atau dipaksa oleh pihak lain, dalam menentukan pilihan yang terbaik berdasarkan suara hatinya. Suara hati diyakini sebagai suara Allah, yang sedang berbicara dan mengarahkan orang pada kebaikan dan kebenaran dan juga mampu membedakan yang baik dan yang jahat. Suara hati sangat berperan dalam menentukan jati diri seseorang, sejauh orang tersebut mau dan mampu mendengarkan sura hatinya. Maka berdasarkan suara hati setiap orang BEBAS memlilih yang paling baik dan benar bagi diri dan kehidupannya, termasuk dalam memlih agama atau kepercayaan yang dianutnya. Sehingga Jelas bahwa agama dan kepercayaan yang dianut dan dihayati ini sungguh-sungguh pilihannya sendiri, bukan karena terpaksa terlebih-lebih dipaksa oleh orang lain.
 
Setiap orang yang di sapa oleh Allah menanggapinya dengan iman, yang terungkap lewat agama dan kepercayaan. Demikan halnya dengan orang beriman Katolik, mempunyai iman kepada Yesus Kristus, melalui agama katolik. Maka dengan menyebutnya beriman katolik berarti orang itu percaya dan beriman seutuhnya kepada Yesus Kristus, sebab Dialah yang menjadi "Jalan, Kebenaran dan Hidup" (Yoh 14:6).
 
Bagaimana menjadi, beriman Katolik serta beragama Katolik

kita kembali kepada Kehendak bebas yang Allah berikan kepada setiap umat-Nya untuk memilih agama dan kepercayaan yang akan dijalaninya. Demikian halnya menjadi Katolik, beriman katolik dan beragama katolik, bukanlah suatu keterpaksaan atau dipaksa oleh orang lain. Lewat dunia maya ini, kami menyajikan langkah-langkah yang harus diikuti oleh setiap orang yang menggunakan kehendak bebasnya akan memilih menjadi katolik, beriman katolik, beragama Katolik. 

Semoga lewat dunia maya ini bisa menjadi gambaran dan jawaban bagi mereka yang terpanggil dan menjawab kehendak bebasnya dalam memilih menjadi katolik, beriman katolik, beragama Katolik.
 

KENAL DENGAN YESUS

Siapakah Yesus Kristus?

1. Bagaimana awal kehidupan Yesus?

Sifat apa saja yang membuat Yesus mudah didekati?—MATIUS 11:29; MARKUS 10:13-16.
Ia adalah ciptaan Allah yang pertama. Tidak seperti manusia lain, Yesus hidup di surga sebagai makhluk roh sebelum dilahirkan di bumi. (Yohanes 8:23) Ia tidak dilahirkan oleh seorang wanita di surga. Ia diciptakan langsung oleh Bapak surgawinya, Yehuwa. Jadi, Yesus dengan tepat disebut Putra Allah. Ia juga disebut ”Firman” karena ia menjadi juru bicara Allah. (Yohanes 1:14) Yesus turut membantu sewaktu Allah menciptakan hal-hal lain.—Baca Amsal 8:22, 23, 30; Kolose 1:15, 16.

2. Mengapa Yesus datang ke bumi?

Allah mengutus Yesus ke bumi dengan memindahkan kehidupan Putra-Nya itu dari surga ke dalam rahim seorang perawan Yahudi bernama Maria. Jadi, Yesus tidak mempunyai ayah manusia. (Lukas 1:30-35) Yesus datang ke bumi untuk (1) mengajarkan kebenaran tentang Allah, (2) memberikan teladan dalam hal melaksanakan kehendak Allah bahkan dalam keadaan sulit, dan (3) memberikan kehidupannya yang sempurna sebagai ”tebusan”.—Baca Matius 20:28.

3. Mengapa kita membutuhkan tebusan?

Tebusan adalah harga yang harus dibayarkan untuk membebaskan orang dari ancaman kematian. (Keluaran 21:29, 30) Sewaktu menciptakan manusia, Allah tidak pernah menginginkan mereka menjadi tua dan mati. Apa buktinya? Allah mengatakan kepada manusia pertama, Adam, bahwa jika ia melakukan apa yang disebut ”dosa” oleh Alkitab, ia akan mati. Jadi, seandainya Adam tidak berbuat dosa, ia tidak akan pernah mati.  (Kejadian 2:16, 17; 5:5) Menurut Alkitab, kematian ”masuk” ke dalam dunia umat manusia melalui Adam. Jadi, kepada keturunannya, Adam meneruskan dosa dan hukumannya, yaitu kematian. Kita membutuhkan tebusan agar dibebaskan dari hukuman kematian yang kita warisi dari Adam.—Baca Roma 5:12; 6:23.
Siapa yang dapat membayar tebusan untuk membebaskan manusia dari kematian? Sewaktu kita mati, kita hanya membayar hukuman bagi dosa kita sendiri saja. Manusia yang tak sempurna tidak dapat membayar tebusan bagi dosa orang lain.—Baca Mazmur 49:7-9.

4. Mengapa Yesus perlu mati?

Tidak seperti kita, Yesus sempurna karena ia lahir melalui mukjizat. Ia tidak pernah berbuat dosa. Jadi, ia tidak perlu mati karena dosanya sendiri, tetapi dia mati demi orang lain yang berdosa. Allah mengutus dia karena Ia sangat mengasihi manusia. Yesus juga menunjukkan kasihnya kepada kita dengan menaati Bapaknya dan memberikan nyawanya demi kita.—Baca Yohanes 3:16; Roma 5:18, 19.
Tonton video Kenapa Yesus Perlu Mati?

5. Apa peranan Yesus sekarang?

Sewaktu berada di bumi, Yesus menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, dan menolong orang yang menderita. Dengan demikian, ia menunjukkan apa yang akan ia lakukan di masa depan bagi semua manusia yang taat. (Matius 15:30, 31; Yohanes 5:28) Setelah Yesus mati, Allah menghidupkannya kembali sebagai makhluk roh. (1 Petrus 3:18) Kemudian, Yesus menunggu di sebelah kanan Allah sampai Yehuwa memberi dia kuasa untuk memerintah sebagai Raja atas seluruh bumi. (Ibrani 10:12, 13) Sekarang, Yesus telah memerintah sebagai Raja di surga, dan para pengikutnya mengumumkan kabar baik tersebut di seluruh dunia.—Baca Daniel 7:13, 14; Matius 24:14.
Tidak lama lagi, Yesus akan menggunakan kuasanya sebagai Raja untuk menyingkirkan semua penderitaan dan orang-orang yang menyebabkannya. Semua orang yang beriman kepada Yesus dengan menaatinya akan menikmati kehidupan dalam firdaus di bumi.—Baca Mazmur 37:9-11.